Bagi yang akan ikut serta harap mengkonfirmasikan sebelum tgl 2 September 2013. Syalom. Prof LWS for DPD RI With The Power Of Love. Tinggalkan komentar. Lukas 1324 TB Jawab Yesus kepada orang-orang di situ "Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sesak itu! Sebab Aku berkata kepadamu Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat. Matius 2214, “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Arti ayat-ayat diatas banyak orang yang dipanggil dan berlomba-lomba ingin masuk kerajaan sorga tetapi hanya sedikit yang terpilih dan mendapatkannya. Mengapa? Mari kita bahas bersama-sam mengapa Tuhan Yesus mengatakan demikian. Karena untuk masuk kerajaan sorga tentunya kita harus menjadi Kristen = Murid Tuhan Yesus Sejati dan Tidak berbuat dosa lagi seperti yang sudah di bahas bapak Joni melalui bible study HPK Foundation tentang MURID TUHAN YESUS SEJATI DAN APA ITU DOSA? Mengingatkan kembali bagaimana untuk MENJADI MURID TUHAN YESUS SEJATI, tentunya kita harus mengutamakan dan mencintai Tuhan Yesus diatas segala-galanya Matius 10 37, Lukas 14 25-26, menyangkal diri lukas 9 23 artinya tidak hidup dalam dosa kedagingan Galatia 5 19-21, memikul salib ikut menderita bersama Tuhan Yesus yaitu menjalani proses kehidupan Matius 10 38, Lukas 14 27, mengasihi dengan tulus tanpa membeda-bedakan dari kalangan mana yohanes 13 34-35, Matius 25 45 -46, berbuah artinya berbuah Roh Galatia 5 22-23 = perubahan karakter dengan hidup yang dipimpin oleh Roh Allah tertulis dalam Roma 8 1-17 mengabarkan injil matius 28 18-20. Sahabat-sahabat dalam Kristus, apakah kita sudah melakukan semuanya diatas? Mari kita renungkan bersama-sama. Belajarlah mempunyai hati seperti anak kecil yang mudah dibentuk karena Tuhan sudah mengatakan untuk masuk kerajaan sorga hendaklah seperti anak kecil yang mempunyai ketulusan, kepolosan, kejujuran, rendah hati, suka berbagi, tidak memilih-milih teman, menghargai perbedaan dll. Matius 183 TB lalu berkata "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya jika kamu tidak bertobat dan menjadi seperti anak kecil ini, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Semoga kita dapat menjadi yang sedikit terpilih masuk kerajaan sorga. Tuhan Yesus memberkati. Menjadi Umat Pilihan Dipilih dan Ditentukan. Sudah sejak dahulu, sejak jaman sejarah gereja pada abad sebelum kita hidup, banyak orang sudah mempersoalkan pertanyaan Alkitab mengenai pemilihan dan penentuan Tuhan bagi mereka yang selamat dalam beberapa ayat Alkitab antara lain di dalam Ef 1:4-5,11, Yoh 6:37,39; 15:16; Kis 13:48; 2Tes 2:13; Rom 8:29-30; 9:6-26. Dalam ayat-ayat […] Lex's Trio You are viewing a lite version of Psalmnote. You can transpose chords, view chords diagram, and get many more features in the regular page. Transpose chords Key D D A Melayani Tuhan Bm D7 dalam hidup ini G Banyak yang terpanggil D Tapi sedikit yang terpilih A A7 Serahkanlah hatimu saja D Semua dalam rencanaNya A A7 Siapkanlah hatimu kawan D D7 Tuk melayaniNya [...] G Hari ini esok atau nanti D Kapanpun Dia mengerti A Siapkan dirimu D D7 Sekalipun bukan menjadi yang terbaik G Di mata Bapa di Sorga, tak seperti D Apa yang dimata Anda dunia A Berikan hidup saja D Kapanpun siap melayaniNya [...] Manusia sudah mulai mencoba untuk saling mengerti dan saling menerima, dan memang benar seperti yang dikatakan Yesus bahwa banyak yang terpanggil tetapi sedikit yang terpilih. 15). Rendah hati : Aku setuju. Bukankah setiap orang akan menuai apa yang ditanamnya? 16). Aku telah mencari banyak orang di bumi ini untuk menjadi pengikut-Ku. Di antara para pengikut ini, ada yang melayani sebagai pendeta, ada yang menjadi pemimpin, ada yang membentuk anak muda, ada yang membangun umat, ada yang melakukan pelayanan. Aku membagi-bagi mereka ke dalam beragam kategori tersebut berdasarkan kesetiaan yang mereka tunjukkan kepada-Ku. Setelah semua manusia digolongkan berdasarkan jenis mereka, yaitu, setelah sifat setiap jenis manusia disingkapkan, saat itulah Aku akan menghitung setiap orang menurut jenis mereka masing-masing. Lalu Aku akan menempatkan setiap jenis itu pada tempat yang sesuai, sehingga Aku dapat mewujudkan tujuan keselamatan-Ku bagi umat manusia. Setelah itu, Aku akan memanggil kelompok-kelompok orang yang hendak Kuselamatkan untuk kembali ke rumah-Ku, lalu Aku mengizinkan semua orang ini untuk menerima pekerjaan-Ku di akhir zaman. Pada saat yang sama, Aku menggolongkan manusia menurut jenisnya, lalu memberi imbalan atau menghukum kepada setiap mereka berdasarkan perbuatannya. Itulah langkah-langkah yang terkandung dalam pekerjaan-Ku. Kini Aku hidup di bumi, dan tinggal di antara manusia. Semua manusia sedang mengalami pekerjaan-Ku dan memperhatikan perkataan-Ku. Sejalan dengan itu, Aku menganugerahkan seluruh kebenaran kepada setiap pengikut-Ku, sehingga mereka dapat menerima kehidupan dari-Ku, dan dengan begitu, memperoleh jalan yang bisa mereka jejaki. Sebab Aku-lah Tuhan, Pemberi kehidupan. Selama sekian tahun pekerjaan-Ku, manusia sudah menerima banyak hal dan mengorbankan banyak hal, tetapi Aku berkata bahwa manusia tidak benar-benar percaya kepada-Ku. Ini karena manusia mengakui bahwa Akulah Tuhan hanya dengan bibir mereka, padahal mereka tidak setuju dengan kebenaran yang Kukatakan. Terlebih lagi, mereka tidak melakukan kebenaran seperti yang Kutuntut dari mereka. Artinya, manusia hanya mengakui keberadaan Tuhan, tetapi tidak mengakui keberadaan kebenaran. Manusia hanya mengakui keberadaan Tuhan, tetapi tidak mengakui keberadaan kehidupan. Manusia hanya mengakui nama Tuhan, tetapi tidak mengakui hakikat-Nya. Oleh karena sikapnya itu, manusia telah menjadi kejijikan bagi-Ku. Sebab manusia hanya memakai kata-kata yang terdengar indah di telinga untuk menipu-Ku, dan tak seorang pun yang menyembah-Ku dengan segenap hati. Perkataanmu mengandung godaan si ular. Terlebih lagi, perkataanmu itu sangat angkuh, pernyataan lantang sang penghulu malaikat. Terlebih lagi, perbuatan kalian tercemar dan tercela dengan aib; Hasratmu yang tak wajar dan maksud-maksudmu yang penuh dengki itu menusuk telinga. Engkau telah menjadi ngengat di dalam rumah-Ku, hal menjijikkan yang patut dibuang. Tak seorang pun dari antaramu yang menyukai kebenaran, sebaliknya engkau semua adalah orang-orang yang ingin mendapat berkat, ingin naik ke surga, dan ingin menyaksikan pemandangan hebat ketika Kristus mengerahkan kuasa-Nya di bumi. Akan tetapi, pernahkah terpikir olehmu bagaimana mungkin seseorang yang sepertimu, yang begitu rusak, dan sama sekali tidak mengenal siapa Tuhan itu, bisa layak mengikuti Tuhan? Bagaimana mungkin engkau bisa naik ke surga? Bagaimana mungkin engkau layak menyaksikan kemegahan, yang belum pernah ada sebelumnya dalam segala kecermelangan itu? Mulutmu penuh dengan kata-kata tipuan dan kekejian, pengkhianatan dan kesombongan. Belum pernah engkau ucapkan kata-kata tulus kepada-Ku, tak ada kata-kata kudus, tak ada kata-kata penyerahan diri pada-Ku saat engkau mengalami perkataan-Ku. Jadi, seperti apa imanmu itu? Hatimu dipenuhi dengan hasrat dan kekayaan, pikiranmu dipenuhi dengan harta benda. Setiap hari engkau memperhitungkan bagaimana mendapatkan sesuatu dari-Ku, berapa banyak kekayaan dan harta benda yang telah kau peroleh dari-Ku. Setiap hari engkau menantikan lebih banyak berkat diturunkan kepadamu, sehingga engkau bisa menikmati, lebih banyak dan lebih baik lagi, hal-hal yang bisa dinikmati. Bukan Aku yang ada dalam pikiranmu di setiap waktu, juga bukan kebenaran yang bersumber dari-Ku, melainkan suami istri, putra dan putrimu, atau apa yang engkau makan dan pakai, dan bagaimana kenikmatanmu bisa lebih banyak dan lebih baik lagi. Bukankah pada saat kenyang pun engkau tidak jauh beda dengan mayat? Bahkan saat engkau berdandan dengan elok, bukankah engkau tetap seperti mayat hidup yang tidak memiliki kehidupan? Engkau bersusah-payah demi mengisi perut hingga rambutmu dipenuhi uban, tetapi tak seorang pun darimu yang mengorbankan sehelai rambut pun demi pekerjaan-Ku. Engkau selalu sibuk, menempa tubuh dan mengasah otakmu demi kepentingan dagingmu dan demi putra-putrimu, tetapi tak seorang pun yang peduli terhadap kehendak-Ku. Apa lagi yang masih kau inginkan dari-Ku? Dalam melaksanakan pekerjaan-Ku, Aku tidak pernah terburu-buru. Bagaimana pun cara manusia mengikuti-Ku, Aku melakukan pekerjaan-Ku sesuai dengan setiap langkah, sesuai dengan rencana-Ku. Oleh karena itu, meskipun engkau begitu memberontak terhadap-Ku, Aku tetap tidak menghentikan pekerjaan-Ku, dan tetap menyampaikan perkataan seperti yang hendak Kuucapkan. Kupanggil semua orang yang sudah Kupilih sejak awal ke rumah-Ku, agar mereka mendengarkan perkataan-Ku. Lalu Aku menempatkan semua orang yang taat dan merindukan perkataan-Ku di depan takhta-Ku. Orang-orang yang menolak perkataan-Ku, mereka yang gagal menaati dan berserah kepada-ku dan orang-orang yang terang-terangan menentang-Ku, semuanya akan disisihkan untuk menunggu penghukuman akhir mereka. Semua manusia hidup di tengah-tengah kecemaran dan di bawah tangan si jahat, sehingga tidak banyak pengikut-Ku yang benar-benar haus akan kebenaran. Artinya, kebanyakan tidak menyembah-Ku dengan hati yang tulus atau dalam kebenaran, melainkan mencoba mendapatkan kepercayaan-Ku melalui kecemaran, pemberontakan, dan sikap-sikap yang menipu. Inilah alasan mengapa Aku berkata, "Banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih." Semua orang yang dipanggil begitu rusak dan mereka semua hidup pada zaman yang sama, tetapi orang-orang yang dipilih hanyalah kelompok yang percaya dan mengakui kebenaran, serta melakukan kebenaran. Orang-orang ini hanyalah bagian yang sangat kecil dari seluruhnya, dan dari antara orang-orang inilah Aku akan mendapatkan lebih banyak kemuliaan. Dengan mempertimbangkan perkataan ini, apakah engkau tahu jika engkau termasuk yang terpilih? Bagaimana nasib akhirmu nanti? Sudah Kukatakan bahwa banyak orang mengikuti-Ku, tetapi hanya sedikit yang mengasihi-Ku dengan segenap hati. Mungkin beberapa orang berkata, "Mungkinkah aku rela membayar harga semahal itu jika aku tidak mengasihi-Mu? Mungkinkah aku mengikuti-Mu sejauh ini jika Aku tidak mengasihi-Mu?" Tentu saja, engkau punya banyak alasan, dan tentu saja kasihmu sangat besar, tetapi apa inti dari kasihmu untuk-Ku itu? Sesuai dengan namanya, "kasih" mengacu kepada emosi yang murni dan tanpa cela, dimana hati digunakan untuk mengasihi, merasa, dan memperhatikan sesama. Dalam kasih tidak ada syarat, tidak ada penghalang, dan tidak ada jarak. Dalam kasih tidak ada curiga, tidak ada tipu daya, tidak ada kelicikan. Dalam kasih tidak ada jarak dan tak ada kekotoran. Jika engkau mengasihi, engkau tidak akan menipu, mengeluh, berkhianat, memberontak, merampas, atau berusaha mendapatkan sesuatu atau memperoleh jumlah tertentu. Jika engkau mengasihi, engkau akan rela berkorban dan menanggung kesukaran, dan akan menjadi selaras dengan-Ku. Engkau akan meninggalkan semuanya untuk-Ku keluargamu, masa depanmu, masa mudamu, dan perkawinanmu. Jika tidak begitu, kasihmu berarti bukanlah kasih sama sekali, melainkan tipuan dan pengkhianatan! Seperti apa kasihmu? Apakah kasih yang sejati? Atau palsu? Seberapa banyak yang sudah kaukorbankan? Seberapa banyak yang sudah kaupersembahkan? Seberapa banyak kasih yang sudah Kuterima darimu? Apakah kau tahu? Hatimu dipenuhi kejahatan, pengkhianatan, dan tipu daya, dan jika demikian, berapa banyak kekotoran yang ada dalam kasihmu? Engkau pikir sudah cukup banyak berkorban untuk-Ku. Engkau pikir kasihmu bagi-Ku sudahlah cukup. Lalu mengapa perkataan dan tindakanmu selalu mengandung pemberontakan dan tipu daya? Engkau mengikuti-Ku, tetapi tidak mengakui perkataan-Ku. Apa ini dianggap kasih? Engkau mengikuti-Ku, tetapi menyisihkan-Ku. Apakah ini dianggap kasih? Engkau mengikuti-Ku, tetapi tidak memercayai-Ku. Apakah ini dianggap kasih? Engkau mengikuti-Ku, tetapi tidak bisa menerima keberadaan-Ku. Apakah ini dianggap kasih? Engkau mengikuti-Ku, tetapi tidak memperlakukan-Ku dengan selayaknya dan selalu menyulitkan-Ku. Apakah ini dianggap kasih? Engkau mengikuti-Ku, tetapi mencoba memperdayai-Ku dan menipu-Ku dalam segala hal. Apakah ini dianggap kasih? Engkau melayani-Ku, tetapi tidak takut akan Aku. Apakah ini dianggap kasih? Engkau menentang-Ku dalam segala hal dan segala perkara. Apakah semua ini dianggap kasih? Memang benar bahwa engkau sudah banyak berkorban, tetapi engkau tidak pernah melakukan apa yang Aku tuntut darimu. Bisakah ini dianggap kasih? Jika ditelaah dengan saksama, terbukti tidak ada sedikit pun kasih bagi-Ku di dalam dirimu. Setelah bertahun-tahun bekerja dan menyampaikan seluruh perkataan-Ku, berapa banyak yang sudah benar-benar engkau dapatkan? Tidak layakkah ini ditelusuri lagi dengan saksama? Aku peringatkan kepadamu Orang-orang yang Kupanggil mendekat kepada-Ku bukan-lah mereka yang tanpa kerusakan. Orang-orang yang Kupilih adalah mereka yang benar-benar mengasihi-Ku. Oleh karena itu, hendaklah engkau berhati-hati dengan perkataan dan perbuatanmu, dan menguji maksud dan pikiranmu, sehingga tidak melampaui batas. Pada akhir zaman ini, berusahalah sedapat mungkin untuk mempersembahkan kasihmu di hadapan-Ku, sebab jika tidak, murka-Ku tidak akan pernah beranjak darimu!
SyaratFisik meliputi sedikit 5 Kecamatan untuk kabupaten dan 4 Kecamatan untuk pembentukan Fisik kalau Pembentukan kota amurang terdiri, Amurang Induk,Amurang Timur,Amuarang Barat, Tumpaan.dari segi Sumber Daya Manusia Amuarang telah menghasilkan banyak sarjanan- sarjana yang bertebaran dimana - mana serta bisa diandalkan

Saudari-saudara yang terkasih, menyimak perumpamaan yang disampaikan Yesus, mungkin kita sampai pada pemikiran bahwa, awalnya Tuhan mengundang orang-orang tertentu untuk berbahagia bersama-Nya. Tentu ada yang diundang dan tidak. Yang menarik lagi bahwa undangan itu disampaikan secara berulang dan dengan mengingatkan kembali. Tetapi juga menarik bahwa mereka yang mendapat undangan justru orang-orang yang tidak tertarik untuk menghadiri undangan tersebut. Ada orang yang dianggap pantas untuk diundang tapi tidak menjawab undangan tersebut. Ada yang sebenarnya tidak diundang tapi dengan tanpa persiapan ikut masuk ke ruang perjamuan tersebut. Atau dalam bahasa Kitab Suci datang tanpa pakaian pesta. Tentu pakaian pesta yang dimaksud bukanlah pakaian jas, batik, gaun atau sejenisnya, ini hanyalah gambaran/simbol. Kiranya yang dimaksud pakaian pesta itu adalah bahwa kita harus “mengenakan semangat seperti yang dikenakan oleh Tuhan Yesus Kristus sendiri”, semangat hidup dalam iman, harapan dan kasih akan Tuhan Allah dan sesama. Saudari-saudara, sebagai orang Katolik yang merasa telah mendapat kartu undangan dari Tuhan, kadang kita berpikir bahwa bukankah kita sudah memiliki kartu tanda masuk? Kadang kita sudah merasa cukup puas bila termasuk sebagai seorang yang sudah memegang kartu undangan itu. Saudari-saudari, menarik juga ketika undangan itu disebarkan dan ada yang tidak mengindahkan undangan tersebut. Perlakuan terhadap mereka yang tidak menjawab undangan itu sungguh di luar dugaan. Bagaimana seseorang bisa memaksa orang lain untuk hadir bila itu adalah sebuah undangan? Bukankah undangan artinya memberi kebebasan kepada setiap orang, entah untuk menjawab atau mengabaikan undangan itu karena berbagai alasan yang mungkin lebih penting? Sikap tuan pesta terhadap mereka yang tidak menjawab undangannya mungkin terlalu berlebihan. Tetapi hal demikian pun bisa menjadi fakta dalam kehidupan kita. Ada orang yang diundang, tidak pernah menjawab undangan, akhirnya tidak pernah diberi undangan lagi dan dianggap tidak ada lagi. Dalam kegiatan basis/lingkungan, mungkin sering dijumpai hal seperti itu. Ada orang yang berkali-kali diingatkan entah melalui surat undangan, ditelpon, diinfo melalui SMS atau pun WAG, tetapi tetap saja menjadi domba hilang yang tak pernah menjawab undangan itu. Akibatnya, yang mengundang juga menjadi bosan/malas bahkan marah seperti tuan pesta itu. Mengundang dan diundang memanggil kita juga untuk bersikap arif dan bijaksana. Bagaimana ketika kita berhadapan dengan undangan Tuhan sendiri? Bukankah sudah berulangkali undangannya diedarkan untuk kita? Sadarkah kita bahwa kadang kita juga terlalu repot mengurusi hal-hal yang membuat kita tak menjawab undangan keselamatan yang ditawarkan Tuhan? Atau mungkin kita justru bersikap meremehkan undangan Tuhan dengan cara menyibukkan diri dengan berbagai hal? Marilah saudari-saudara, kita tanggapi undangan keselamatan yang ditawarkan oleh Tuhan dalam kehidupan kita masing-masing agar kita ikut serta dalam kebahagiaan Tuhan. Amin. Penulis Rm. Antara, Pr Gambar Dokumentasi pribadi Warta Teresa

Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih.” Mari kita amati sejenak perumpamaan ini untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas. Pertama-tama, kita melihat bahwa orang-orang tersebut sebelumnya sudah menerima undangan perjamuan dan jelas bahwa mereka awalnya tidak menolak undangan tersebut. Bacaan Firman Tuhan Matius 221-14 Dalam perumpamaan ini, dikisahkan seorang raja yang mengadakan perjamuan kawin untuk anaknya. Waktu pelaksanaan perjamuan telah tiba, dan segala sesuatunya untuk keperluan pesta telah tersedia. Namun, ketika hamba-hambanya disuruh untuk memanggil para undangan, ternyata semua berdalih dengan berbagai macam alasan. Bahkan ada yang menangkap, menyiksa dan membunuh para hamba yang disuruh untuk memanggil para undangan. Maka raja pun murka sehingga menyuruh pasukannya membinasakan para pembunuh itu beserta kota mereka. Walaupun para undangan tersebut tidak datang karena bermacam alasan, namun perjamuan kawin itu tidak menjadi tertunda. Raja pun menyuruh hamba-hambanya untuk mengundang seluruh orang yang mereka jumpai tanpa terkecuali. Ternyata diantara undangan yang hadir ada yang tidak mengenakan pakaian pesta yang membuat raja tersebut marah, dan menyuruh hambanya untuk mengikat orang tersebut dan mencampakkannya ke dalam kegelapan. Dari perumpamaan ini, pengajaran apa yang hendak Tuhan Yesus sampaikan kepada kita? 1. Tuhan memanggil kita masuk dalam persekutuan sorgawi Undangan pesta dalam perjamuan kawin tersebut menyatakan pemanggilan Allah kepada manusia untuk menerima kasihNya yang tentu saja adalah anugerah semata. Dalam konsep suatu pesta akan ada sukacita dalam suasana yang gembira dan penuh dengan jamuan yang nikmat. Sehingga setiap undangan yang datang akan merasakan sukacita sebagaimana sukacita yang dialami oleh raja yang mengundang. Sebagaimana kasih Allah yang besar bagi manusia Yoh. 316, berita Injil disampaikan untuk mengundang setiap jiwa untuk turut sterta merasakan kasih Allah yang besar. Tuhan memanggil manusia untuk masuk dalam kasihNya adalah dengan memperlihatkan kuasa kasihNya dengan nyata, yakni melalui Yesus Kristus kepastian perjamuan kawin hidangan telah tersedia, lembu-lembu jantan dan ternak peliharaan telah disembelih. 2. Menghargai panggilan Tuhan Dalam perumpamaan ini dapat kita saksikan bahwa raja itu tidak hanya sekedar mengundang, tetapi juga memanggil satu per satu undangannya melalui hamba-hambanya. Namun kita menemukan dua bentuk sikap yang tidak menghargai undangan ditunjukkan dalam perumpamaan ini. a. Undangan yang menolak dan berdalih b. Undangan yang tidak memakai pakaian pesta. **** A. Undangan yang menolak dan berdalih Ada yang tidak mau datang, ada yang berdalih tentang kebutuhan hidup pergi ke ladang, pekerjaan mengurus usaha, bahkan ada yang menolak dengan kasar membunuh hamba-hamba yang disuruh memanggil. Walaupun undangan telah sampai dan semua persiapan pesta telah tersedia, ternyata para undangan menolak datang karena bermacam dalih. Kasih Allah yang telah dinyatakan melalui Yesus Kristus untuk memanggil manusia menuju keselamatan Tuhan tidak serta merta membuat manusia percaya kepada Tuhan Yesus. Bahkan terang-terangan para pemimpin agama Yahudi menolak Yesus. Sikap yang pertama ini adalah penolakan keselamatan Tuhan dengan berbagai macam alasan yang lebih mencintai hidup kedaginannya daripada keselamatan jiwanya. Dalam kehidupan berjemaat, kita akan menemukan ada banyak contoh-contoh sikap yang beralasan yang pada hakikatnya bukanlah halangan, namun terlebih pada sikap yang tidak memahami makna panggilan Tuhan dalam hidupnya, sehingga cenderung tidak menghormati dan menghargai panggilan Tuhan dalam hidupnya. Secara umum ada tiga alasan utama merintangi seseorang untuk hidup dalam panggilan Tuhan, yakni Alasan mempertahankan ego, yang menciptakan alasan karena ketidakcocokan sikap dan paham, seakan-akan halangan itu berasal dari orang lain, padahal justru berasal dari dirinya sendiri. Misalnya ada orang yang akhirnya tidak datang ke gereja hanya karena tidak suka dengan seorang pelayan atapun seseorang di dalam gereja itu. Apa kita pernah mendengar ada orang yang mengatakan “ngapain gereja, toh yang didalam juga banyak iblis, ntar kita jadi ikutan berdosa”, orang batak bilang “dohot sibolison”. Alasan kebutuhan hidup. Sikap ini memperlihatkan seakan-akan kedekatan dengan Tuhan adalah hal yang merugikan. Bahkan lebih parah lagi jika ada yang sampai mengatakan “kita tidak jadi kenyang jika datang ke gereja” ataupun “bagaimana caranya berdoa kalo perut keroncongan”. Alasan kesibukan dalam bekerja. Sikap ini memperlihatkan seakan-akan perjalanan kehidupan itu dikendalikan manusia dan bukan Tuhan. Sibuk bekerja dan mencari uang hingga tidak lagi mengingat Tuhan sebagai sumber kehidupannya. Untuk bekerja 24 jam sehari kurang, namun untuk Tuhan 1 detik pun untuk Tuhan tidak ada waktu. B. Undangan yang tidak memakai pakaian pesta. Ternyata para undangan yang datang tersebut ada yang tidak menghargai undangan seorang raja, yakni tidak mengenakan pakaian pesta. Dalam etikanya, maka selayaknyalah kita mempersiapkan diri sesuai dengan acara yang diikuti. Ada banyak orang yang menerima dan datang akan panggilan Yesus, namun ternyata apakah semua orang kristen benar-benar mempersiapkan dirinya sikap, sifat dan tindakan untuk panggilan Tuhan itu? Jika kita datang dalam suatu pesta, maka kita selayaknya menyatu dengan sukacita orang yang mengundang kita. Bagaimana kita memperlihatkan diri kita layaknya sebagai seorang yang telah dipanggil oleh Tuhan. Maka setiap jiwa yang telah dipanggil Tuhan dalam keselamatanNya haruslah memperlihatkan pembaharuan hidup hidup yang baru. Hidup kita satu dengan Tuhan yang memanggil kita, kita masuk dan menyatu dalam kasih Tuhan yang memanggil kita. Maka apakah pakaian pesta kita untuk menerima panggilan Tuhan? Yakni mengenakan Kristus dalam hidup kita Galatia 327. Dalam arti, kebenaran Firman yang dinyatakan Kristus itulah pakaian pesta yang akan kita kenakan dalam panggilan Tuhan. Dalam panggilan Tuhan, kita telah meninggalkan hidup yang lama dan mengenakan hidup yang baru Ef. 424; Kol. 310. **** Perumpamaan ini menggugah kesungguhan kita menerima panggilan Tuhan. Apa yang menjadi orientasi hidup kekristenan kita, apakah kita menjalani hidup sudah berorientasi pada kebenaran Tuhan atau masih tetap dalam hidup lama’ yang masih berorientasi pada hidup yang hanya menyelamatkan hidup duniawi yang tidak memperdulikan keselamatan jiwa. Panggilan mengikut Yesus menuntut kesungguhan dengan sepenuh hati untuk hidup dalam panggilanNya. Tuhan tidak menginginkan kita mengikuti panggilanNya dengan pertimbangan-pertimbangan duniawi, sebab Tuhan tidak mau dibanding-bandingkan dengan hal-hal duniawi yang sesungguhnya adalah dibawah kuasaNya 2 Kor. 310. Tanpa kesungguhan dalam mengikut Yesus, maka akan ada berbagai macam alasan yang dapat kita perbuat untuk tidak hidup dalam perintahNya. “Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang terpilih”, biarlah kita menjadi orang-orang yang terpilih diantara yang terpanggil dengan kesungguhan menerima panggilanNya kepada sukacita yang abadi. . 201 79 496 460 326 73 29 338

banyak yang terpanggil sedikit yang terpilih